Sebenarnya tulisan ini saya buat untuk nasihat. Karena kita sering melihat banyak sekali anak kecil yang sudah berani mengenal cinta, bahkan pacaran.
Ya, begitulah dek kalau sudah berani mengenal Cinta.
Mencintai itu hampir sama seperti kita memanjat pohon. Kita punya tujuan untuk memetik sesuatu. Entah itu buah, bunga, daun atau cuma tangkainya saja. Setiap langkah adalah sebuah wujud perjuangan. Semakin tinggi, semakin segera meraih apa yang diinginkan. Tapi perlu diingat, semakin tinggi pula kita memanjat, semakin sakit kalau terjatuh.
Makanya, jika perjuangannya sedikit, pasti jatuhnya tidak terlalu sakit. Kenapa? Karena kita naik belum seberapa tingginya, belum besar perjuanganya. Dari sini bisa diambil sebuah kesimpulan, setiap orang pasti ingin mengenal cinta, atau paling tidak sedang berusaha mendapatkan cinta. Dan setiap orang yang mau mengenal cinta, ya harus siap dengan konsekuensinya. Karena cinta pasti akan berujung pada duka. Nggak semuanya, tapi! Ada bahagianya juga, muramnya, sulitnya, apesnya, hambarnya, dll. Cinta itu banyak. Bisa didapat dari siapa saja. Datang dari mana saja. Pergi kapan pun ia mau dan kembali lagi ketika mulai merasa rindu.
Ya begitulah dek, kira-kira.
Mbak tidak menyalahkan kamu jika kamu marah, emosi. Apalagi kamu itu seorang laki-laki. Dan setiap orang punya cara masing-masing untuk melampiaskan amarahnya, asalkan masih batas sewajarnya. Kalau bicara masalah dewasa, tentu kamu jauh dari kata dewasa. Nggak terima, dek?
Gini ya, banyak yang umurnya sudah berpuluh-puluh tahun, tapi sifat ‘egois-nya’ masih segunung. Apalagi kamu masih SMP, wajar saja jika kamu ‘ndoyong’ apabila dihajar oleh sakitnya cinta.
Mari, begini saja, dek. Jadilah yang lebih berani dari ini. Berani mengenal cinta, berani juga menerima duka. Dan, tidak perlu emosi berlebihan karena semua itu percuma. Kamu ngotot ingin sama dia, padahal Allah telah menetapkan segalanya. Ya, segala-galanya.
Dan satu lagi, jangan terlalu menjelek-jelekkan seseorang yang menurutmu telah menyakitimu. Kadang yang kita lihat, tidak seperti yang sebenarnya. Lihat saja, dunia tidak hancur setelah hal itu terjadi, kan?
Ingat sholatmu, maka insya allah reda sakitmu. Ingat Tuhan, bukan mantan.