Penulis: Ida Selfia
Judul: Buaya
Puisi ini bercerita tentang kesakit-hatian oleh laki-laki buaya darat. Ups, nggak usah baper ya kawan. 👍💪👏
Buaya!
Terbayang pentatonik yang kauumbar, pada sunyi ranah petangku
Dengan irama candu, kausedapkan Januari
Pula kerlip bintang berparas legi.
Pertama,
Kau gurat resah pada reranting nurani, sehingga kumenggigil,
Di bawah nuansa luka, yang ayu tiada duanya.
Kedua,
Benarbenar tirus dirasa, hangat tak 'kan ternikmat
Pabila hati diracuni oleh segumpal emosi imaji.
Ketiga,
Aku kaucampa, dasar buaya!
Judul: Buaya
Puisi ini bercerita tentang kesakit-hatian oleh laki-laki buaya darat. Ups, nggak usah baper ya kawan. 👍💪👏
Buaya!
Terbayang pentatonik yang kauumbar, pada sunyi ranah petangku
Dengan irama candu, kausedapkan Januari
Pula kerlip bintang berparas legi.
Pertama,
Kau gurat resah pada reranting nurani, sehingga kumenggigil,
Di bawah nuansa luka, yang ayu tiada duanya.
Kedua,
Benarbenar tirus dirasa, hangat tak 'kan ternikmat
Pabila hati diracuni oleh segumpal emosi imaji.
Ketiga,
Aku kaucampa, dasar buaya!
No comments:
Post a Comment