Thursday, August 14, 2014

Puisi Pertamaku


  Puisi

Puisi-puisi dibawah ini masih sederhana banget. Belum banyak permainan kata-nya, hehe. Maklumlah, ini puisi saya dulu saat pertama kali belajar berpuisi. Sekitar tahun 2014-an lah, lama banget kan? Jadul pastinya. Hehe
Tapi cocok untuk dipelajari anak SMP, bahasanua masih ringan. Tapi siapa saja boleh baca, kok. Happy reading yah. Jangan lupa tinggalin komentar. 😂😊👏👊



KEPUNYAANKU

Perihku menjalar ke tulang rusukku

Terus merambat hingga menutupi
saluran pernafasanku

Semua yang kurasa

Tak seorangpun menerka
Semua yang kuderita
Tak seorangpun bertanya

Aku lemah sendirian

Tidak bisa aku berjalan berlarian

Angan-anganku telah hilang bersama senja biru

Hanya sebuah luka yang kini
menjadi kepunyaanku

*****



KERAPUHANKU


Andai aku sesuci embun yang selalu muncul di pagi hari

Tak akan pernah seorangpun mengabaikanku
Tak akan pernah seorangpun mencibirku
Siapa yang berani mengotori embun?
Tak akan ada

Andai aku secerah kejora yang tinggi di angkasa
Tak akan ada yang mampu menggoresku, melukaiku
Tak akan ada yang meremehkanku
Karena aku teman sang rembulan yang hidup di langit biru

Tapi aku lebih mirip tisyu bagimu
Kertas tisu yang tak seperti pelangi
Tak sesejuk embun ladang surga
Tak semanis gula yang dimakan putri raja

Pabila kau pakai, tak akan bersih lagi
Pabila kau kasari, tak akan utuh lagi
Pabila kau kotori, tak akan pernah dijamah lelaki lain lagi

Setelah koyaknya aku
Setelah sendirinya aku
Tak akan ada lagi selimut baru
Yang mampu menutupi luka kerapuhanku

*****



KITA BERBEDA


Kucoba mengukir asa

Di atas kertas buta ku mulai bercerita

Tak dapat diriku berteriak

Tubuh ini tak mampu bergerak
Hanya hati yang sanggup memberontak
Entah senja atau lusa
Jejakku terhapus hujan
Rupaku bagai terkubur di bawah nisan

Bibirku tak mampu ucapkan kata

Merasa tak lagi ada dalam dunia
Jangankan tubuhku , bayangan
dirikupun tak mampu menginjak bumimu

Kita berbeda

Laksana bintang yang cemerlang
Tak mungkin redup walau telah berganti hidup
Mataku sendu dan buta
Hatiku lemah , tubuhku tak bergairah

Masa laluku

Masa lalumu

Masa depanku

Tidak untuk bersamamu

*****



Aku Sendirian


Disaat rasa mulai menyerah

Ketika hati teriris janji
Tubuhku luka tak terakal dalamnya
Air mataku terbuang sia-sia meratapi kepalsuannya

Dusta merubah pagi segelap petang

Nestapa merusak bintang, menjadikannya hilang

Palsu merobek langit biruku

Rindu, tak tergapai lagi olehku

Aku..

Siang tak terjaga

Senja tak berkawan


Malam sendirian


*****



ARJUNA BARU


Sebuah rasa yang tak terbaca menghampiriku

Ia membelaiku seraya menjelaskan sesuatu

Rasa yang entah untuk siapa

Datang begitu saja dengan sejuta pesona

Tepat di malam ini,

Saat keheningan menyelimutiku
Saat endapan kasih mengeras, pecah diterpa waktu
Saat hati mulai kosong, tak kenal apa itu rindu

Di sisiku menjelma sosok samar-samar

Tak tersentuh, tak lembut, tak juga kasar
Berparas tampan namun ia bukan pendekar

Bayangan itu selalu nyata

Ketika lambaian tangannya menyapa,
Sakit hati yang lama ini rontok sirna

Biarkan kasih laluku berlalu

Biarlah cinta lama itu layu
Karena ia telah datang, arjuna baruku

*****



BIDADARI BODOH


Langkah kakiku terasa begitu berat

Melewati dinginnya malam yang terlanjur melekat
Kau yang ada disana , hanya diam tak mau berkata

Tinggalah aku mengusir sepi sendirian

Tanpa teman , tanpa sapaan dan tanpa senyuman
Entah aku lupa kapan kau memanggil namaku
Walau hanya sekedar menyebut lirih , setengah berbisik

Kapan rasa bosan itu datang kepadamu

Apakah keringat itu tak cukup melambangkan betapa panjangnya perjalananmu

Kapan aku menemukanmu lelah

Lelah mencari kesempurnaan yang tak pasti
Mengapa tak kau coba menoleh ke arahku?
Ke arah sosok sederhana yang selalu menantimu
Begitu butanya engkau sampai tak mengerti betapa aku sayang padamu

Disini , aku seperti seorang bidadari bodoh

Tak tahu waktu , tak tahu cinta
Yang selalu menanti kelelahanmu dalam mencari wanita

***** 



DAUN KECIL


Datanglah musim gugur


Menari-nari daun kecil dari batang hingga ke sumur


Berputar-putar, melintir-lintir seraya menghibur


Jatuhnya tidak biasa


Bagai sandiwara tari yang berwarna kuning bercahaya


Ingin kuambil satu dari mereka


Ku bawa ke bilik kecilku, kuabadikan bagai sebuah harta karun lucu


Yang tak lama pasti melayu


Melayu, berwarna kusam kemudian


Berwarna kusam, kering kemudian


Daun kecil, bukan sembarang daun


Tumbuhnya di tempat kenangan ayah bunda

Yang kini telah tiada
Meninggalkan daun-daun kecil tak seberharga kehadiran mereka

Itu cuma kenangan lama


Tak ada sosok mereka lagi

Hanya rontokan daun bagai hujan saat musim gugur

Semerbak wangi tumbuh dari sekitar pohon daun kecilku


Mekar indah bunga warna kuning keputihan

Daunnya hijau segar

Ini pertanda musim semi telah datang

Sorakku dalam hati riang

Walau tak ada ayah bunda

Aku tetap jalani hidup penuh semangat membara
Di temani daun-daun kecil penyubur hati 
dikala ayah bunda sedang menghadap Sang Pencipta

*****

SAAT KAU TAK BERSAMAKU

Lirik lagu itu masih bersembunyi
Di penghujung hujan saat matahari mulai menerangi
Kini rintiknya sudah tidak terdengar
Tersapu angin hingga tanah mengering tandus

Seperti saat berada di pelukanmu
Mendekap erat bulan kecil yang ada di hadapanku
Karena saat itulah aku masih memilikimu

Waktu telah berbeda
Terus berputar dan berganti masa
Waktu sekarang adalah saat kita tak bersama
Bagai menggenggam air di tanganku
Tak ada yang tinggal di tangan, apalagi di hatiku



________________________________________________

KAU YANG DISANA

Kupandangi cahaya bulan yang menerobos celah diding
Kurasakan hangatnya bila sedang bersanding

Kupandangi kursi depan rumahku
Tempatmu menghapus air mataku kala itu
Telah kulewati waktu ini tanpa kasihmu
Layulah aku tak seperti siang lalu

Aku yang sekiranya selalu ada untukmu
Aku yang selalu ingin dirindukan olehmu

Sedang setiakah kamu kekasihku?
Atau hanya menjauh, sekedar menghilangkan pilu yang beku.

__________________________________________________________
______

I'M NOT A CINDERELLA

eKuakui rasaku tak akan terbalaskan
Di keheningan malam ingin aku tanyakan

Sebuah cinta yang tak semestinya ada
Dia berlalu seolah-olah menanti seseorang yang ia pinta

Aku berusaha melangkahkan kaki ini
Dalam hati, aku tak lupa akan sebuah kata-kata yang belum kuucapkan
"Sebenarnya aku mencintai dia, tapi aku tak punya sepatu kaca seperti cindrella".
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ida selfia, selfi, ida, puisi kisi-kisi, kpkers, komunitas penulis kreatif, indonesian writers community, indonesian writer, international writer, puisi, syairIda Selfia atau lebih familiar di sapa Ida atau ibunya lebih suka memanggilnya Selfi. Lahir di Grobogan tujuh belas tahun lalu, tepatnya 24 September 1997. Saat ini mengenyam pendidikan di SMA ISUDA KEDUNGJATI Jurusan IPA. Kini Ida tinggal di Desa.Ngombak, Kec.Kedungjati ,Kab.Grobogan, Prov.Jateng. Walaupun hobinya menulis cerpen, sejak satu tahun lalu mulai menulis puisi-puisi..


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pesan Buat Laki-Laki Yang Baru Mengenal Cinta

  Sebenarnya tulisan ini saya buat untuk nasihat. Karena kita sering melihat banyak sekali anak kecil yang sudah berani mengenal cinta, ba...